Seleksi Calon Pimpinan dan Dewas KPK di Kementerian Setneg RI
Sebelumnya, Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan (capim) KPK mengatakan bahwa ada tujuh orang capim KPK tak hadir dalam tes tulis yang digelar di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu 31 Juli 2024. Lantas, tujuh orang tersebut langsung dinyatakan gugur.
"Yang tidak hadir dinyatakan gugur. Mereka sudah tahu kalau mereka tidak hadir otomatis gugur," ujar Anggota Pansel Capim KPK Elwi Danil di lokasi.
Elwi menjelaskan bahwa tujuh orang yang tidak hadir itu tidak menjelaskan alasannya.
"(Alasan) Tidak ada. Dan mereka sudah tahu kalau mereka tidak hadir otomatis mereka gugur," kata Elwi.
"Yang penting koordinasi. Dan kepentingan negara lebih besar, dan kepentingan rakyat lebih besar daripada seorang jabatan. Untuk negaranya yang besar, itu yang dipentingkan, itu yang dikedepankan, itu yang diangkat," kata Ike Edwin.
POSBELITUNG.CO - Sejumlah teka-teki belum terjawab dalam kasus dugaan korupsi timah Rp271 triliun.
Setidaknya beberapa inisial, yang sempat mencuat terkait dalam bisnis tambang tersebut.
Adalah Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus yang buka suara.
Dia yakin, di balik bisnis timah yang melibatkan oknum pejabat PT Timah Tbk, pengusaha timah, hingga pesohor seperti Harvey Moeis ada bekingannya.
Tak hanya itu, Iskandar Sitorus juga mengungkapkan artis berinisial A, S, dan C terkoneksi kasus korupsi timah.
Namun, hingga saat ini, para inisial artis itu belum diperiksa penyidik Kejaksaan Agung.
Termasuk sosok Jenderal bintang 4 tetap menjadi misteri.
Baca juga: Muncul Rumor Sosok Eks Jenderal B di Pusaran Korupsi Timah Terkait Jampidsus Dibuntuti Densus
Menurutnya, Jenderal bintang 4 itu sebagai beking bisnis tambang timah yang melibatkan Harvey Moeis, suami artis Sandra Dewi.
Iskandar Sitorus menyebutkan identitas bintang 4 itulah adalah seorang pria dan berinisial B.
Sebelumnya, Iskandar melontarkan inisial S, C, dan A terlibat menikmati uang kasus tambang timah Harvey Moeis.
Kemudian muncul inisial D, dan diduga merupakan seorang tokoh agama.
Munculnya soal nama inisial D tersebut kembali diungkap langsung oleh Iskandar Sitorus.
"Kami yakin pelaku kejahatan akan terbongkar. Bisa jadi yang menjadi publik figur, pesohor atau seperti pendakwah.
Kita kan belum tahu, biarkan Kejaksaan memeriksa," ujarnya di YouTube Uya Kuya.
Sekolah kedinasan adalah pilihan populer bagi banyak calon mahasiswa di Indonesia. Selain menawarkan pendidikan berkualitas, sekolah ini sering kali memberikan…
TRIBUNNEWS.COM - Simak profil Irjen Ricky Sitohang, purnawirawan polisi yang jengkel dengan tangisan Agus Salim soal uang donasi Rp1,3 miliar.
Nama Irjen Ricky Sitohang saat ini sedang ramai menjadi perbincangan.
Hal ini lantaran Mantan Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Kapolda NTT) ini merasa geram dengan perlakuan Agus Salim.
Seperti yang diketahui, Agus Salim yang menjadi korban penyiraman air keras ini menangis dengan teriakan minta uang donasi diserahkan kembali ke tangannya.
Lantas siapa Irjen Ricky Sitohang sebenarnya ?
Berikut Tribunnews rangkum tentang profil Irjen Purn Ricky Sitohang yang jengkel dengan kelakuan Agus Salim yang teriak-teriak soal uang donasi:
Irjen Purn Ricky Sitohang memiliki nama lengkap Inspektur Jenderal Polisi (Purnawirawan) atau Irjen. Pol. (Purn.) Ricky Herbert Parulian Sitohang, S.H.
Irjen Purn Ricky Sitohang adalah pensiunan perwira tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pati Polri).
Ricky Sitohang diketahui merupakan jenderal bintang 2.
Dilansir Wikipedia, Purnawirawan Polisi ini sebelumnya menjabat sebagai Sahlijemen Kapolri.
Irjen Purn Ricky Sitohang pun juga pernah menduduki jabatan sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur pada tahun 2011 sampai 2013 silam.
Baca juga: Agus Salim Tolak Duit Pribadi Denny Sumargo Rp 300 Juta, Sebut Tak Cukup untuk Berobat ke Singapura
Bukan hanya itu saja, Irjen Purn Ricky Sitohang pun pernah menduduki posisi Kapolres Maluku Tengah.
Pria kelahiran 22 Mei 1959 ini resmi pensiun sebagai Pati Polri pada tahun 2017 lalu.
Pascapurnatugas dari Polri, Irjen Purn Ricky Sitohang dikabarkan menjadi anggota Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Iskandar Sitorus Sekretaris Indonesian Audit Watch (IAW)
"Kami sebut Helena Lim itu hanya keset kaki. Di atas keset kaki itu sepatunya Harvey Moeis. Kemudian, Robert Bonosusatya alias RBS bertindak sebagai 'kaos kaki' yang berada di atas Harvey Moeis, suami Sandra Dewi. Nah yang jadi kaos kaki itu udah pasti RBS," ujar Iskandar saat diundang dalam tayangan podcast bersama Uya Kuya.
Iskandar Sitorus kemudian menyinggung bahwa ada seorang mantan pensiunan bintang empat atau jenderal yang berinisial B. Peran sang jenderal dalam kasus korupsi tersebut adalah menjadi backing atau untuk menutupi kasus tersebut dari publik.
"Ada oknum yang berkuasa, yang sampai punya bintang 4 di pundak, mantan pensiunan, gitu intinya. Berseragam karena dalam warna-warni kejahatan mereka tak akan berhitung kalau tidak pada aparat," bebernya.
Sejumlah Capim KPK yang bakal menjalani tes tulis di Kementerian Setneg RI
Ike Edwin menjelaskan bahwa KPK itu merupakan lembaga yang luar biasa. Maka itu, ia menilai KPK harus bisa mengawasi penanganan korupsi di negara ini agar menjadi hebat, makmur, dan sejahtera.
Ia pun akan melakukan koordinasi dengan baik ketika menjadi pimpinan KPK. Tujuannya, untuk memperbaiki lembaga antirasuah.
"Hilangkan egoisnya, hilangkan merasa paling hebat. Nah itu harus hilang," kata Ike Edwin.
Ike Edwin mengaku percaya diri lolos dari tes tulis capim KPK hari ini. Lantas, ketika terpilih menjadi pimpinan KPK, Ike Edwin akan melakukan komunikasi dengan baik demi menjaga muruah KPK.
"Yang penting koordinasi. Dan kepentingan negara lebih besar, dan kepentingan rakyat lebih besar daripada seorang jabatan. Untuk negaranya yang besar, itu yang dipentingkan, itu yang dikedepankan, itu yang diangkat," kata Ike Edwin.
Harvey Moeis, suami dari artis Sandra Dewi ditetapkan sebagai tersangka korupsi
"Habis itu ya biasanya mereka bergantung pada kelompok kuat yang solid atau terorganisir. Kita sebut saja oknum itu pernah berbintang empat inisial B itu aja dulu," lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa sosok yang berinsial B tersebut sudah lama dicurigai ikut dalam mengorganisir proyek tambah timah ilegal sejak lama. Sehingga Iskandar mengatakan bahwa kasus tersebut cukup untuk untuk didalami.
"Ini orang yang kita duga mengorganisir sampai terjadi pembelian smelter, smelter ini kan dibeli dari orang-orang yang bener-bener kaya, tetapi pembelinya tidak benar-benar kaya, kan unik kasus ini," pungkasnya.
Sampai saat ini, kasus mega korupsi tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Sandra Dewi pun kembali diperiksa oleh Kejaksaan Agung sedangkan sang suami Harvey Moeis masih harus ditahan untuk mengungkap dan membongkar tuntas kasus tersebut.
Lokasi prarekonstruksi penembakan siswa SMKN 4 Semarang oleh oknum polisi di Jalan Untung Suropati Kota Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Irjen (Purn) Rikwanto memberikan nasihat untuk juniornya agar aparat kepolisian bisa mengukur diri terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan.
Hal itu disampaikan saat rapat dengar pendapat dengan jajaran Polda Jawa Tengah dan Polrestabes Semarang menyikapi insiden penembakan yang dilakukan oleh Aipda Robig Zaenudin terhadap siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO hingga meninggal dunia.
"Saya hanya mengingatkan saja, bahwasannya anggota kepolisian, ini bekal, ya. Di lapangan itu baik patroli rutin maupun sedang tidak patroli, sedang jalan, ke suatu lokasi, apapun tapi dia sebagai anggota kepolisian harus mewaspadai hal-hal sebagai berikut," kata Rikwanto saat rapat di Komisi III DPR RI, Selasa (3/12).
Menurut mantan Kapolda Kalimantan Selatan tersebut, setiap anggota polri harus sadar soal posisi, jangan sampai salah langkah.
"Menemukan sebuah tindak pidana atau akan terjadi tindak pidana itu harusnya anggota polri harus bisa mengukur diri. Mengukur diri itu saya sedang apa, pakaian saya apa, preman, sipil, atau pakaian dinas," lanjutnya.
Rikwanto juga menyatakan setiap anggota polisi juga harus mengerti kondisi dan bisa memetakan sebuah keadaan yang ditemui di lapangan.
"Atau saya sendiri berdua atau bersama kelompok. Yang saya hadapi ini kelasnya ringan, berat, atau penuh ancaman terhadap pribadi saya sendiri sebagai petugas terhadap masyarakat atau terhadap calon pelaku itu," kata dia.
Tindakan baru bisa dilakukan kata dia, setelah dipastikan kalau kondisi itu harus segera disikapi.
Pensiunan Jenderal Bintang 4 Berinisial B Terseret Kasus Korupsi Rp271 T, Siapa Dia?
Jumat, 19 April 2024 - 09:59 WIB
Jakarta – Beberapa waktu lalu Iskandar Sitorus selaku Sekretaris dari DPP Indonesia Audit Watch sempat membongkar inisial publik figur yang terseret dalam kasus mega korupsi timah yang melibatkan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis dan Helena Lim.
Dalam kesempatan tersebut, Iskandar Sitorus juga mengatakan bahwa ada inisial baru yang terlibat dalam kasus korupsi sampai merugikan negara Rp271 triliun tersebut. Ia mengatakan bahwa orang tersebut memiliki jabatan penting sebagai abdi negara.
Namun, belum diketahui dari institusi mana abdi negara yang berperan penting dalam kasus tersebut. Pada awalnya, Iskandar Sitorus menjelaskan peran Helena Lim dan Harvey Moeis dalam kasus korupsi yang melibatkan sekitar belasan orang tersebut.
Pensiunan Jenderal Bintang 2 Polri Ingin KPK Jadi Polisinya Kasus Korupsi
Rabu, 31 Juli 2024 - 16:22 WIB
Jakarta, VIVA – Mantan Kapolda Lampung Irjen Pol (Purn) Ike Edwin membeberkan rencananya jika dirinya terpilih menjadi pimpinan KPK periode 2024-2029. Ia menyebut, dirinya nanti ingin membuat KPK menjadi polisinya kasus korupsi di Indonesia.
Hal itu dikatakan Ike Edwin ketika dirinya baru saja rampung menjalani tes tulis calon pimpinan (capim) KPK di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Sekertariat Negara, Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu 31 Juli 2024.
"KPK itu harusnya polisinya korupsi, istilahnya itu, atau rajanya penanganan korupsi," ujar Ike Edwin di lokasi.